Pernah dengar istilah soft power? Bukan kekuatan militer, bukan pula tekanan ekonomi. Soft power adalah kemampuan sebuah negara untuk memengaruhi negara lain lewat budaya, nilai, dan daya tariknya. Dan salah satu contoh paling fenomenal saat ini? K-Pop!
Musik Korea Selatan tidak hanya sukses di tangga lagu dunia, tapi juga menjadi alat diplomasi budaya yang sangat efektif. Dari konser BTS di New York hingga drama Korea yang ditonton jutaan orang di Netflix, K-Pop telah menjelma menjadi wajah global Korea Selatan.
K-Pop sebagai Alat Diplomasi Budaya
K-Pop bukan hanya hiburan, tapi juga bagian dari strategi branding nasional. Pemerintah Korea Selatan secara aktif mendukung industri hiburan sebagai bagian dari “Korean Wave” atau Hallyu. Ini adalah strategi untuk meningkatkan citra negara dan memperluas pengaruhnya di dunia internasional.
Melalui musik, fashion, hingga gaya hidup para idol-nya, K-Pop berhasil menarik perhatian generasi muda di seluruh dunia. Dalam ilmu hubungan internasional, inilah yang disebut sebagai soft power — daya tarik budaya yang membentuk opini dan sikap publik global terhadap suatu negara.
Soft Power dan Politik Global
Bukan rahasia lagi bahwa K-Pop berkontribusi terhadap diplomasi publik Korea Selatan. Grup seperti BTS bahkan pernah berpidato di PBB dan menjalin kerja sama dengan UNICEF dalam kampanye global. Ini menunjukkan bagaimana musisi bisa menjadi duta budaya sekaligus aktor diplomasi non-negara.
Mahasiswa Hubungan Internasional perlu memahami bahwa kekuatan global tidak hanya datang dari senjata atau ekonomi, tapi juga dari musik, film, dan konten digital yang membentuk persepsi dunia. Dalam konteks ini, K-Pop adalah studi kasus nyata bagaimana soft power bekerja dalam praktik.
Apa Relevansinya untuk Mahasiswa HI UNISRI?
Mempelajari soft power lewat K-Pop bisa menjadi pintu masuk yang menyenangkan untuk memahami diplomasi budaya, diplomasi publik, dan studi global kontemporer. Di Prodi HI UNISRI, isu-isu seperti ini dibahas dalam berbagai mata kuliah, mulai dari Politik Global, Studi Kawasan Asia Timur, hingga Diplomasi Modern.
Lewat fenomena K-Pop, mahasiswa bisa belajar bagaimana budaya populer bisa digunakan untuk memperkuat citra negara, membentuk hubungan antarbangsa, bahkan mempengaruhi kebijakan publik di negara lain.
Jadi, lain kali kamu menonton konser K-Pop atau mendengarkan lagu favoritmu, ingatlah — kamu sedang melihat bagaimana diplomasi global bekerja dalam bentuk yang paling catchy. Nah, kalau kamu ingin belajar lebih lanjut tentang dunia yang serba menarik ini, jangan ragu, JOIN HI UNISRI di Solo!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.